Artikel ini ditulis untuk membantu Anda yang sedang mencoba melakukan implementasi sebuah software akuntansi di sebuah perusahaan.
Berikut hal-hal yang harus
dilakukan setelah membeli sebuah software akuntansi:
- Pemetaan kebutuhan vs software
Apabila Anda membeli
software akuntansi paket yang sudah mencakup bagian operasional, maka
proses selanjutnya setelah pembelian adalah proses implementasi.
Proses ini berfungsi untuk memetakan proses bisnis dengan fitur
software yang ada.
Setiap proses bisnis akan
diterjemahkan menjadi 1 transaksi di software akuntansi. Idealnya
adalah semua transaksi akan tercatat di dalam software sehingga akan
mempermudah kontrol dan memperkecil faktor kesalahan input.
Keberhasilan proses pemetaan merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan implementasi software akuntansi di sebuah perusahaan.
- Kompromi
Berbahagialah Anda apabila
software yang dibeli memang didesain khusus untuk proses bisnis di
perusahaan Anda, karena hampir bisa dipastikan pemetaannya akan
berhasil 100%. Namun kondisi ideal seperti ini jarang sekali terjadi.
Umumnya ada bagian proses bisnis tertentu yang tidak bisa diakomodir
oleh fitur yang disediakan oleh software akuntansi Anda.
Alternatif yang Anda
miliki antara lain:
- Gunakan Software tambahan yang lain
- Mencari jalan lain agar software akuntansi yang telah dibeli bisa tetap mengakomodir proses bisnis yang diperlukan.
Kedua alternatif ini
sama-sama tidak menyenangkan. Di titik inilah Anda perlu melakukan
kompromi. Memang idealnya adalah Anda mencari software yang bisa 100%
mengakomodir operasional perusahaan Anda. Namun bila kondisi ideal
tidak bisa diraih, tentunya Anda harus sedikit kompromi. Paling tidak
masih ada sebagian besar proses yang masih bisa di-input ke dalam
sistem.
- Cut off
Apabila saat Anda membeli
sebuah software akuntansi di kala perusahaan Anda baru akan jalan
(belum beroperasi), maka Anda tidak perlu disibukkan dengan proses
cut off. Proses Cut off ini perlu dilakukan apabila perusahaan Anda
sudah berjalan.
Apa itu proses Cut off?
Proses cut off adalah
proses 'Mulai dari baru'. Di proses ini kita harus menentukan 1
tanggal cut off. Semua transaksi sebelum tanggal cut off akan
diabaikan dan hanya dikumpulkan sebagai saldo awal. Semua transaksi
sejak tanggal cut off hingga tanggal hari ini harus diinput ke dalam
sistem.
Perhatikan gambar di atas.
Ada beberapa poin yang harus diperhatikan:
- Tanggal cut off adalah tanggal yang kita tentukan untuk mulai input data ke dalam software akuntansi.
- Tanggal Hari ini adalah tanggal yang sedang berjalan.
- Detail Transaksi sebelum tanggal cut off akan diabaikan.
- Akumulasi dari transaksi no:3 akan diisi sebagai saldo awal per tanggal cut off – 1.
- Transaksi yang sudah masuk antara tanggal cut off dan hari ini harus segera diisi ke dalam software karena setiap hari, transaksi baru akan muncul terus. Semakin cepat transaksi ini selesai di-input ke dalam sistem akan semakin baik.
- Sambil jalan, transaksi yang berjalan juga harus di-input ke dalam sistem.
Mohon diperhatikan, tidak
semua software akuntansi bisa melakukan input paralel seperti ini.
Ada software akuntansi tertentu yang mengharuskan saldo awal dan
transaksi lampau di-input dulu. Konsultasikan masalah ini dengan
vendor software Anda.
Kenali konsekuensi dari penentuan tanggal cut off ini.
- Bila tanggal cut off terlalu jauh dari tanggal hari ini
- Keuntungan: Laporan keuangan yang bisa dihasilkan lebih bisa jauh ke belakang.
- Kerugian: Perlu banyak waktu untuk input transaksi antara tanggal cut off dan tanggal hari ini, sedangkan transaksi yang sedang berjalan hari ini pun tetap harus diinput.
- Bila tanggal cut off terlalu dekat dengan tanggal hari ini:
- Keuntungan: Cepat atau tidak perlu input transaksi antara tanggal cut off dan tanggal hari ini. Hal ini membantu membebaskan waktu dan konsentrasi user hanya untuk input transaksi yang sedang berjalan saja.
- Kerugian: Anda tidak bisa melihat laporan keuangan sebelum tanggal cut off. Anda bisa melihat laporan keuangan Anda sebelum tanggal cut off di sistem yang Anda gunakan sebelumnya.
- Periksa data yang telah diisi
Input data transaksi
adalah tantangan terbesar agar software akuntansi bisa menghasilkan
informasi yang berguna. Terutama bagi perusahaan yang jumlah
transaksinya besar, hal ini harus benar-benar diperhatikan.
Minta Manager akunting Anda untuk mengecek kebenaran data yang diisi untuk mengurangi celah human error atau kecurangan.
Tidak ada gunanya Anda mendapatkan laporan keuangan dari sebuah software akuntansi bila data yang diisi salah.
Selain memeriksa keakurasian data yang diisi, Anda juga perlu perhitungkan jumlah personil yang diminta untuk input data.
Cara untuk menghitung kebutuhan user untuk input data kurang lebih sebagai berikut:
- Hitung jumlah semua transaksi yang terjadi setiap hari.
- Hitung berapa transaksi yang bisa di-input oleh user setiap hari.
- Bagikan angka nomor 1 dengan nomor 2. Maka akan didapatkan jumlah user yang Anda butuhkan untuk input data.
Apabila Angka yang muncul
lebih besar dari jumlah user yang Anda miliki, silahkan tambah
karyawan Anda.
Namun apabila transaksi
tersebut merupakan transaksi cut off, ada baiknya Anda pertimbangkan
untuk outsource tenaga kerja karena beban kerja tersebut hanyalah
temporer saja. Setelah transaksi cut off berhasil dimasukkan, niscaya
beban kerja karyawan Anda akan jauh menurun.
Demikian tulisan mengenai hal-hal yang perlu dilakukan setelah membeli software akuntansi. Semoga bisa membantu Anda dalam membeli/mengimplementasikan sebuah software akuntansi di perusahaan Anda.
Ditulis oleh: Mas Agung Sachli (*)
(*) Penulis adalah CEO dari Imamatek Corporation, perusahaan di balik FINA Accounting Software. Beliau telah mengembangkan software akuntansi untuk pasar Indonesia sejak tahun 1998.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar