Selasa, 28 Maret 2017

Wawancara Dengan Bapak Anthony Kosasih COO Jurnal.id

         Kalau di dunia Xero adalah software accounting cloud yang pertama, di Indonesia jurnal.id adalah software accounting cloud  yang pertama. Saya beruntung mendapat kesempatan  mewawancarai  COO PT. Jurnal Consulting Indonesia, Bapak Anthony Kosasih. Latar belakang  Pak Anthony  Kosasih mendirikan jurnal.id  karena beliau melihat  banyak UKM (Usaha Kecil Menengah) di Indonesia yang  belum menggunakan akuntansi dalam usaha mereka. Bapak Anthony Kosasih lulusan UNSW Australia, bersama Bapak Daniel selaku CEO mendirikan jurnal.id, software akuntansi berbasis cloud  pada akhir 2014 dan launching pada januari 2015.
       Bapak Anthony kosasih menyatakan bahwa pembisnis atau pengusaha harus bisa memastikan posisi keuangan perusahaan. Contoh : laba, rugi, utang, piutang dan yang lainnya. Untuk dapat memonitor keuangan memerlukan akuntansi. Jurnal.id diluncurkan bertujuan membantu mempermudah laporan akuntansi.  Beliau juga menambahkan kekuatan jurnal.id adalah tampilannya simpel, mudah dipahami, menggunakan fitur –fitur yang sudah umum dalam dunia bisnis.  Perusahaan sudah ISO 27001 ini  mendapat suntikan dana untuk pendanaan tahap awal (seed founding) oleh East Ventures. Kelemahannya adalah fitur –fitur  customize tidak tersedia.
            Target sasaran jurnal.id adalah usaha kecil menengah. Kendala yang dihadapi dalam target sasaran yaitu banyak pengusaha yang belum memahami tentang software akuntansi, kebiasaan masih manual, dan takut pajak. Cara mengatasi kendala tersebut adalah mengedukasi para pengusaha dan bekerjasama dengan konsultan akuntansi atau perpajakan untuk memberikan fitur – fitur yang terintegrasi ke semua divisi dan perpajakan.
            “Walaupun masih banyak pengusaha yang tidak aware dengan Software, pangsa pasar bisnis software di Indonesia masih ada peluang berdasarkan perhitungan statistik” ungkap Bapak Anthony.  Beliau  juga bersyukur dapat membuat program, dapat membantu memberikan solusi terkait software akuntansi, banyak bertemu dengan pengusaha, jalin relasi  saling sharing untuk menambah ilmu dan wawasan.


Demikianlah artikel ini kami buat, semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Ditulis oleh Siti Nurkholidah (*) IMAMATEK

Minggu, 19 Maret 2017

Manfaat Software Accounting saat Pemeriksaan Pajak

    Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak wajib pajak yang takut untuk menggunakan software accounting. Rasa takut  wajib pajak  dipicu oleh takut ke publish untuk membayar pajak yang sebenarnya. Hal ini disebabkan karena banyak wajib pajak yang tidak melek pajak. Mereka kurang sadar bahwa pajak bermanfaat bagi mereka sendiri dan bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. Contoh manfaat pajak adalah untuk  perbaikan atau pembangunan jalan, pemasangan lampu-lampu di jalan, pembangunan sekolah dll.

    Hal ini juga dikonfirmasi oleh Bapak Jeffry Susilo (Jeffry Susilo & Patner) Tax Consultant & Accounting Service. Beliau menyatakan bahwa wajib pajak kurang sadar pentingnya software accounting. Menurut Beliau manfaat software accounting pada saat pemeriksaan pajak adalah  dapat  membantu wajib pajak  secara mudah, cepat, akurat dan terintegrasi untuk   menghasilkan laporan keuangan dan data – data yang dibutuhkan. Owner dapat memantau perkembanngan perusahaannya  dan mempermudah menyajikan data – data  kepada  investor.

           Bapak Jeffry Susilo menambahkan bahwa  petugas pemeriksa pajak merasa, wajib pajak  yang sudah menggunakan software accounting lebih terbuka dibandingkan dengan wajib pajak yang masih manual. Sehingga, kecurigaan pemeriksa pajak kepada wajib pajak yang menggunakan software accounting lebih kecil dibandingkan wajib pajak yang masih manual.

        Hal yang sama  juga disampaikan oleh Bapak Slamet Mujianto selaku Spv. Fungsional Pemeriksa Pajak KPP  Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu. Di luar yang disampaikan oleh Bapak Jeffry, Beliau  menambahkan bahwa software accounting dapat membantu proses pemeriksaan pajak lebih cepat dibandingkan dengan proses pemeriksaan wajib pajak yang belum menggunakan software. Bukan hanya itu, Bapak Slamet bahkan mengungkapkan bahwa ada rasa curiga atau rasa ingin tahu yang lebih besar kepada wajib pajak yang belum memakai software accounting.

    Beliau menambahkan bahwa tidak ada perbedaan perilaku saat pemeriksaan pajak antara wajib pajak yang menggunakan software maupun yang belum. Dan tidak ada juga kewajiban untuk  menggunakan software accounting. Walaupun demikian Beliau menyarankan untuk menggunakan software accounting demi kemudahan mereka sendiri.
   
    Demikianlah artikel yang Kami buat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi wajib pajak yang belum menggunakan software accounting. Ketakutan bahwa data akan ter-publish justru menimbulkan kecurigaan petugas pajak saat pemeriksaan.


Ditulis  oleh Siti Nurkholidah (*) IMAMATEK

Senin, 13 Maret 2017

Wawancara Ennie Maendrayati

Saya mewawancarai seorang ahli BSS (Business Software Solutions). Beliau sudah berpengalaman sebagai konsultan accounting puluhan tahun. Ayo Kita ikuti wawancara yang dilakukan melalui telepon:

Apa pekerjaan Ibu saat ini ? 

Pekerjaan Saya saat ini sebagai BSS (Business Software Solutions) menjual FINA Software.

Apa pekerjaan Ibu sebelum membuka BSS (Business Software Solutions)  ?

Saya bekerja sebagai  pegawai di KAP Drs. J. Tanzil & Co selama 12 tahun

Mendirikan Konsultan  sendiri bersama Suami (Budi Santoso), Saya gabung dengan suami Saya 5 tahun saja dan suami  saya hingga saat ini masih mengeluti  dibidang konsultan.

Kenapa Ibu  mau buka BSS ?

  • Background Saya adalah konsultan yang berhubungan dengan accounting  jadi Saya ingin membuka BSS  FINA Accounting Software.
  • Dari pengalaman Saya banyak perusahaan yang  masih  manual.
  • Saya ingin  membantu   Client  dengan cara memberikan solusi  menggunakan software accounting kepada Client yang membutuhkan,  karena Software accounting dapat mengefesiensi waktu, membuat laporan accounting menjadi lebih mudah, menghasilkan data yang akurat, dan dapat terintegrasi.
  • Semakin berkembangnya teknologi  Saya yakin pasti banyak perusahaan yang membutuhkan Software Accounting.

Apakah menurut Ibu Ennie peranan dari BSS (Business Software Solutions)                    

Membantu memberikan solusi kepada Client  dengan menyelesaikan masalah Client  terkait dengan software accounting
  •  Membantu untuk pencapaian tujuan Customers
  •  Mempermudah pekerjaan dari semua divisi. Contoh laporan keuangan, penjualan, dan pembelian.
  • Dapat mensosialisasikan  pentingnya software accounting bagi perusahaan.

Kapan Ibu mulai buka BSS ?

Saya mulai Buka BSS pada tahun 2007, dengan  7 karyawan termasuk Saya.

Saat ini sudah mempunyai berapa customers Bu ?

ada sekitar 400 customers

Apa kesulitan terbesar saat menjalani  BSS?


  1. Adanya  kasus /case data error  pada customer  yang menguras konsentrasi,  waktu dan tenaga yang penyebabnya bisa dari  faktor  Human error  atau dari software-nya.
  2. Adanya complain dari Customer yang kurang paham untuk penggunaan software accounting pada awal–awal implementasi karena  customer proses adaptasi.

Bagaimana Cara mengatasi kesulitan tersebut ?


  1. Menyakinkan Customers  bahwa case dapat deselesaikan dengan baik dan  Team Kami cepat tanggap untuk mengatasinya.
  2. Dengan cara mensosialisasikan software Accounting  dengan pendekatan personal untuk memberikan pemahaman terkait software accounting.

Apa pengalaman  yang menyenangkan selama menjadi BSS ?

Dapat menjadi pendengar yang baik  sehingga bisa memberikan solusi yang tepat sesuai dengan kebutuhan Customer, pernah diinformasikan oleh calon customer bahwa perusahaan software yang lainnya saat presentasi hanya satu arah. Hal ini membuat Saya senang dan termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi.

Kiat – kiat apa supaya menjadi BSS ?

a). Membentuk stuktur organisasi 
b). Kerja team dengan baik, kompak
c). Yakin  dan bangga dengan product sendiri
d). Yakin bahwa product dapat memenuhi pangsa pasar
e). Optimis untuk pencapain goal  

Demikian wawancara Kami dengan Ibu Ennie Maendrayati. 
Semoga bermanfaat bagi Pembaca.

Wawancara ini dilakukan oleh Siti Nurkholidah

Rabu, 01 Maret 2017

Fakta yang Mengejutkan Mengenai Implementasi Software Accounting



Saya mendengar bahwa implementasi sebuah software accounting sangat sulit dan banyak yang gagal.Oleh sebab itu saya termotivasi untuk mencari tahu faktanya. Sungguh fakta yang ditemukan mengejutkan saya.

Berikut  fakta–fakta yang ditemukan  dari hasil survei yaitu: 
  1. Baru 70% perusahaan yang sudah menggunakan software accounting
  2. Rata - rata perusahaan yang sudah menggunakan software mengganti software nya sebanyak 1,35 kali 
  3. Waktu implementasi rata-rata 6,5 bulan dengan masa terlama adalah 24 bulan

Alasan dari  30 %  perusahaan  yang belum mau memakai software, antara lain:

  1. Transaksi masih sedikit
  2. Owner mempunyai asumsi bahwa software itu ribet, belum aware dengan software
  3. Karena Perusahaan sudah dari sebelumnya (turun temurun) memakai  rumus excel
  4. Masih nyaman dengan manual
  5. Belum ada instruksi dari owner karena masih terakomodir dengan manual
  6. Menggunakan jasa konsultan pajak tahunan untuk laporan pajak dll

        Berdasarkan data survei di atas adapun  faktor–faktor yang menyebabkan proses implementasi    software accounting tidak berjalan mulus adalah sebagai berikut:   
  1. Dari segi Internal:
    1. Menyepelekan pentingnya penyesuaian dimasa transisi. Contohnya adalah dari manual ke software dan dari software lama ke software baru.
    2. Karena adanya keyakinan/belief yang kurang tepat. Contohnya adalah masih nyaman dengan manual, trauma dengan kegagalan software yang sebelumnya, pake software malah tambah repot.
    3. Belum menyeluruhnya penggunaan  software sehingga menyebabkan laporan tidak akurat.
    4. Customize yang tak berujung karena setiap user kebutuhannnya berbeda
  2. Dari segi Eksternal: 
    1. Team Software  tidak memahami keinginan customer  sehingga harapan customer tidak tercapai.
    2. Implementasi software tidak dikelola dengan baik.

    Berdasarkan fakta-fakta di atas, berikut saran yang bisa kami berikan, antara lain:
  1. Meluangkan waktu kurang lebih tiga bulan untuk penyesuain dimasa transisi 
  2. Membuka wawasan mengenai manfaat software  bagi user 
  3. Melakukan komunikasi secara intense dengan team software 
  4. Pastikan dahulu keinginan user sebelum pengajuan Customize
  5. Cari Konsultan software yang mumpuni dan komunikasikan kebutuhan Anda.


Demikian artikel ini saya tulis. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi pembaca yang sedang mencari software accounting. Anda harus lebih teliti dalam memilih software supaya tidak sia-sia baik dari segi waktu maupun rupiah.


Ditulis oleh Siti Nurkholidah (*) Imamatek