Jumat, 18 Agustus 2017

Fungsi – Fungsi Sistem Pelaporan yang Perlu Ada di Sebuah Software Akuntansi



Dalam dunia akuntansi sekarang sudah menjadi kebutuhan untuk sistem pelaporan menggunakan software akuntansi. Manfaat yang dirasakan dalam penggunaannya ada beberapa yaitu data laporan dapat terintegrasi, akurat, sistematis, dan lebih efesien. Jadi Accounting atau Akuntan dapat mengerjakan pekerjaanya lebih mudah dan cepat. Sehingga pekerjaan dapat terlaksana sesuai planning atau sebelum deadline. Dan perlu diketahui untuk fungsi – fungsi sistem pelaporan pada sebuah software akuntansi yaitu sebagai berikut: 

  • Pemilihan kolom atau field: Berfungsi untuk memilih kolom atau field apa saja yang ingin ditampilkan pada laporan tersebut dan dapat mengatur besar kecilnya kolom.
  •  Filters: Berfungsi untuk menyaring informasi yang akan dimunculkan di report, misalnya hanya ingin ditampilkan nomor account apa saja dan informasi lain.
  • Grouping: Fungsinya untuk membuat pengaturan pengelompokan. Misalnya: Mau melihat laporan sales pergudang, per item, per salesman, audit report, inventory, financial statement  dan dll. Data – data yang sudah dikelompokkan bisa di agregat (jumlah, hitung, rata – rata dll). Fungsi perhitungan Agregat tersebut untuk miminumkankan biaya dengan melakukan penyesuaian, serta beberapa variabel lain yang dapat dikendalikan.
  • Header / footer report: Berfungsi sebagai pengaturan informasi apa saja yang ingin ditampilkan dibagian atas (header) dan bawah (footer) dari report.
  •  Setup / fonts / type: berfungsi untuk pengaturan huruf yang akan ditampilkan di laporan
  • Print: Berfungsi untuk melakukan pengaturan pencetakan
  •  Save & export : Berfungsi untuk menyimpan & memindahka report dalam berbagai format termasuk pdf, jpg, gif, bmp, xls, csv, html. Dan e-mail  berfungsi mengirimkan via eamil dan otomatis di-save sebagai pdf.
  •  Memorize: Berfungsi untuk menyimpan semua perubahan report yang sudah dimodifikasi maupun yang belum.
  • Refresh: Berfungsi memperbaharui dengan perubahan terkhir atau update.
  • Designer: Tombol ini berfungsi  untuk mendesain laporan.
  • Pengurutan data: Berfungsi untuk mengurutkan data secara urut sesuai tanggal transaksi
  • Drill Down: Berfungsi untuk menganalisa, menjabarkan  secara detail  transaksi atau data  yang ada di laporan  dan ditinjau dari informasi global menjadi informasi rinci.                                                                                                                                                                                                                       
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pencari software akuntansi.

Ditulis oleh Siti Nurkholidah (*) IMAMATEK

Senin, 07 Agustus 2017

Link and Match di Dunia Pendidikan & Dunia Kerja Khususnya Akuntansi



Link and Match dipopulerkan oleh Mendikbud Wardiman Joyonegoro pada tahun 1990-an.  Pada era Wardiman ini, Link and Match betul-betul menjadi topik di setiap diskusi pendidikan. Problema pendidikan waktu itu dan hingga kini adalah tak adanya keterkaitan dan kesepadanan dengan dunia kerja.  Seakan-akan, pendidikan dan kerja adalah dua dunia yang berbeda dan tak pernah saling menyapa. Oleh sebab itu timbullah keinginan saya untuk mewawancarai tentang link and match di dunia  pendidikan dan dunia kerja spesifik  di bidang akuntansi.   
  
Ibu Deni Darmawati SE, Ak, Msi Sekprodi Akuntansi Universitas Trisakti menyatakan bahwa "Universitas Trisakti sudah menerapkan konsep link and match. Untuk menciptakan link and match tersebut selain ada mata kuliah teori ada juga mata kuliah praktikum - pratikum. Contoh dalam akuntansi ada beberapa praktikum yaitu: Akuntansi biaya, komputerisasi akuntansi, audit, analisis laporan keuangan, analisis alat statistik, pajak dan yang lainnya. Selain itu juga melakukan beberapa kerja sama dengan IAI, mengundang para stakeholder dan alumni untuk memberikan masukan. Masukan tersebut bermanfaat untuk penambahan ilmu atau penyesuaian kurikulum, sehingga kurikulum di Universitas Trisakti khususnya jurusan akuntansi selalu upgrade. Jadi ada keterkaitan dan kesepadanan dengan dunia kerja yang dibutuhkan".

Fakta dalam pernyataan di atas sedikit berbeda dengan pengakuan Indri Ratna Yulita mahasiswa  kelas unggulan jurusan akuntansi  semester IV di Universitas Trisakti  “Saya belum tahu tentang  istilah link and match”. Namun dalam konsepnya Indri sudah mendapat pembelajaran link and match baik secara teori dan praktek. Pembelajaran tersebut diungkapkan oleh Indri “ Bekal yang saya  miliki untuk nanti terjun di dunia kerja adalah saya harus menguasai materi –materi pada akuntansi dan bahasa inggris. Contohnya: Saya harus tahu dan paham tentang cara  membuat laporan keuangan  yang baik secara akurat dan sistematis”.

Pengakuan Indri selaras dengan Latifianisa  yang dipanggil Tifa  mahasiswa kelas unggulan jurusan akuntansi semester VI di Universitas Trisakti berkata “Saya belum pernah mendengar tentang link and match. Namun dalam menyikapi hal itu, saya mempersiapkan diri untuk menjadi lulusan mahasiswa yang siap kerja. Contohnya  jika saya nanti bekerja menjadi Akuntan atau Auditor, persiapan diri saya  sekarang adalah belajar dasar- dasar akuntansi, bahasa inggris, ketelitian dalam mengerjakan laporan keuangan, akuntansi biaya, pajak, audit, management, attitude. Dan pastinya saya harus menguasai ilmu – ilmu yang diberikan di Universitas Trisakti ini baik secara hardskill maupun softskill”.

Istilah link and match juga belum pernah diketahui oleh Ibu Rina Rachmandari Finance & Accounting Manager  dan juga membawahi HRD di PT. Surya Kharisma Mandiri. Beliau mengungkapkan “Saya sebelumnya belum pernah mendengar link and match”. Tapi untuk keterkaitan dan kesepadanan dalam dunia pendidikan dan dunia kerja pastinya harus ada link and match”. Tujuannya supaya perguruan tinggi dapat memberikan lulusan mahasiswa yang siap kerja, inisiatif dan berpikir kritis.  
 
Ternyata  tidak semua orang mengetahui  link and match. Hal tersebut terbukti dari  pernyataan – pernyataan di atas  yang  diungkapkan  dari dunia pendidikan yaitu mahasiswa dan dari dunia kerja yaitu Ibu Rina. Namun dalam konsepnya  link and macth sudah diterapkan di Universitas Trisakti.  

Mengenai hal tersebut  Ibu  Deni  juga mengungkapkan “Mahasiswa sering telibat dalam kegiatan – kegiatan asosiasi profesi, seperti: Menyelenggarakan workshop, seminar dan sebagainya.  Selain itu mahasiswa – mahasiswa Universitas Trisakti diberikan pembelajaran hardskill dan softskill yang artinya tidak hanya diberikan pengetahuan saja tetapi juga sikap dan keterampilan. Tujuannya untuk membekali agar mahasiswa menjadi lulusan mahasiswa yang siap kerja dan menginspirasi di dunia industri atau  kerja. Dan pastinya tecipta link and match”. 

Pernyataan dari Ibu Deni tersebut  didukung oleh  Indri yang mengatakan beberapa contoh dari materi – materi  akuntansi yang sudah  dipelajari  secara teori dan praktek yaitu tentang laporan keuangan, bagaimana menyiapkan laporan keuangan yang baik secara akurat dan sistematis. Dan harus mengetahui dan mengerti bagaimana cara perhitungan me-manage biaya seefektif mungkin dengan pendapatan sebaik – baiknya. Selain itu juga belajar sistem informasi dengan menggunakan alat bantu yang dapat terintegrasi yaitu ERP. Indri juga berkata  kegiatan yang diselenggarakan oleh Trisakti, seperti: workshop, seminar, dan lain – lain sering diikutinya. 

Ibu Rina  mengungkapkan “Di setiap perusahaan itu mempunyai ritme yang berbeda, di tempat saya bekerja untuk karyawan baru tidak ada training. Menurut saya waktu satu  bulan sudah cukup untuk penyesuaian si pekerja dengan pekerjaannya dan lingkungan di perusahaan. Training hanya bersifat optional ,waktunya ketika sudah berjalan  kerja  dan untuk pelaksanaanya mengikuti   jadwal yang sudah  ditentukan oleh management. Contoh training-nya yaitu:  communication skill, leadership dll.  Jadi mahasiswa harus sudah mempunyai bekal untuk persiapan di dunia kerja untuk menghadapi ritme perusahaan yang berbeda”. 

Sebagai  contoh dalam ritme perusahaan yang berbeda – beda mengenai  training  adalah PT. Integritas Makmur Mandiri perusahaan software akuntansi dengan brand FINA.  “Traning itu bertujuan untuk  memberikan pelatihan supaya peserta atau customer dapat mengetahui lebih dalam tentang program FINA basic. Contoh: Perkenalan FINA, persiapan data, journal voucher, cash & bank, essential data 1, 2 & 3, purchase invoice, purchase order & receive item, purchase return & vendor payment, sales invoice, sales order & delivery order, sales return & customer receipt, inventory adjustment & job costing, fixed assest dan report data management. Peserta traning selain mendapat kompetensi juga mendapat sertifikat”. Ungkap Fitri, trainer Imamatek.

Ibu Rina  menambahkan “Menurut saya training itu sangat penting, apalagi untuk beberapa karyawan yang masih fresh graduate karena belum ada pengalaman. Peserta training akan banyak mengetahui tentang  beberapa gambaran. Contoh:  Mengetahui seluk beluk bisnis, jika nanti dia terjun di lapangan sudah punya bekal yaitu dapat memberikan solusi dengan improvisasinya sendiri, jika ada masalah dapat menyesuaikan diri ketika bertemu banyak orang”.  

Dalam pesan mengenai link and match  Ibu  Deni  Darmawati  SE, Ak, Msi  Sekprodi  Akuntansi  Universitas Trisakti menyampaikan “Antara lembaga pendidikan dengan industri itu bukan seseuatu hal yang terpisah. Jadi harus saling bekerja sama, saling memberikan masukan. Intinya dengan menerapkan metode yang tepat itu akan menghasilkan lulusan yang siap kerja dan berkualitas. Dan pesan kedua adalah perubahan itu suatu keniscayaan tidak ada yang tidak berubah selain perubahan  itu sendiri, artinya setiap pribadi manusia harus selalu siap menghadapi perubahan yang terjadi dan harus menjadi pribadi yang inovatif”.

Mengenai link and match pesan juga yang disampaikan oleh Ibu Rina Rachmandari Finance & Accounting Manager  di PT. Surya Kharisma Mandiri. Beliau mengatakan “Saya menjumpai  beberapa fresh graduate yang baru melamar kerja ketika mengikuti beberapa step wawancara. Lulusan itu  jago diatas kertas, namun pada prakteknya 80% berbeda. Supaya menjadi lulusan siap kerja yang berkualitas, khususnya jurusan akuntansi harus mempunyai kesiapan mental, jiwa leadership, pengusaan materi dasar – dasar akuntansi harus kuat, mempunyai daya jual seperti bisa excel dan rumus – rumusnya, dapat komunikasi  dengan baik dan inisiatif. Dan mahasiswa harus aktif tentang praktek di kelas, contoh: Aktif dalam pembahasan kasus yang sedang update dalam dunia kerja dan mahasiswa harus bisa menganalisis, memberikan ide – ide dan mengeksplor  tentang  kasus tersebut”.

Demikian artikel dari hasil wawancara saya. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Ditulis oleh Siti Nurkholidah (*) IMAMATEK